Peran Big Data pada Pembentukan Pricing Asuransi Jiwa

Authors

  • Agung Wicaksono PT Asuransi Jiwasraya (Persero)

Keywords:

Actuarial Pricing, Big Data, Asuransi Jiwa

Abstract

Salah satu penyebab dari revolusi industri 4.0 adalah adanya Big Data. Big Data merujuk pada meningkatnya volume, velocity, dan granularity dari data set yang dapat diakses dan saling terhubung. Kemampuan perusahaan asuransi jiwa dalam mengumpulkan dan menganalisa Big Data menjadi salah satu indikator kesuksesan perusahaan saat ini.  Menurut Paul Swinhoe (2016: 8) Data berasal dari kepingan informasi, fakta, atau statistik yang dikumpulkan. Bentuk Data dapat terstruktur ataupun tidak terstruktur. Data dapat berasal dari informasi pribadi, publikasi, ataupun rekam jejak di internet. Banyak hal yang kita lakukan di zaman sekarang ini yang meninggalkan jejak digital. Data-data tersebut dapat dianalisa untuk keperluan tertentu.

Salah satu hal yang menggembirakan dari hadirnya Big Data adalah pricing menjadi lebih akurat dan merepresentasikan keadaan Tertanggung/Pemegang Polis yang sebenarnya. Selama ini proses pricing mengasumsikan keadaan Tertanggung/Pemegang Polis dalam “Risiko Rata-Rata”. Secara garis besar risiko bisa dibagi menjadi tiga yaitu Low Risk, Average Risk, dan High Risk. Pricing saat ini menyebabkan mayoritas Tertanggung/Pemegang Polis akan masuk kedalam kelompok Average Risk. Disamping itu, hanya sedikit Tertanggung/Pemegang Polis yang masuk kedalam kelompok  Low Risk dan High Risk.

Kehadiran Big Data akan mengubah wajah pricing asuransi jiwa. Dengan data yang relatif lebih banyak, maka perhitungan pricing akan jauh lebih akurat dan merepresentasikan keadaan yang sebenarnya. Hasilnya adalah jumlah Tertanggung/Pemegang Polis yang masuk kedalam kelompok Average Risk berkurang. Sebaliknya jumlah Tertanggung/Pemegang Polis yang masuk kedalam kelompok Low Risk dan High Risk meningkat.

Published

2020-05-13